Jumat, 20 September 2024

110 Pendemo Tolak Pengesahan Omnibuslaw di Samarinda Sempat Diamankan Polisi

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Kamis, 8 Oktober 2020 11:44

FOTO : Suasana aksi demo menolak pengesahan UU Cipta Kerja di depan gedung DPRD Kaltim/Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Sejak kedatangan ribuan demonstran pada pukul 14.00 Wita, Kamis (8/10/2020) siang tadi, suasana aksi langsung sedikit memanas. Teriakan dari para koordinator lapangan seketika membakar semangat para pendemo. 

Ribuan hentakan kaki seragam bergerak maju sembari membawa panji masing-masing kelompok. Tak bertahan lama, security barier alias kawat berduri yang dipasang di depan pintu utama gedung DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Kecamatan Sungai Kunjang langsung roboh dirusak massa. 

Orasi penolakan terus dilontarkan. Bahkan, lemparan batu, kayu dan beberapa botol minuman terlihat melayang dari arah pendemo menuju barisan polisi berseragam lengkap. Namun ketegangan saat itu sempat meredam ketika adzan Ashar berkumandang. Namun setelahnya, massa aksi kembali berkerumun.

Lempara ke arah petugas semakin gencar dilakukan. Sebab para pendemo ingin menduduki gedung parlemen ini. Pagar utama gedung DPRD Kaltim dengan ketinggian 5 meter pun bahkan sempat tergoncang karena didorong dengan kuat. 

Tak hanya itu, dari pantauan media ini juga terlihat plang nama DPRD Kaltim habis dirusak massa. Selain itu, coretan berbentuk penolakan pengesahan UU Cipta Kerja. Tindakan tegas pun langsung dilancarkan petugas kepolisian. 

Boom, tepat  pukul 16.15 Wita tembakan gas air mata terlihat mengujani para demonstran. Sebagian langsung lari tungganglanggang. Sebagian lainnya bahkan terlihat banyak yang pingsan sebab asap gas air mata yang begitu pekat, membuat mereka kehabisan nafas. 

Tak hanya pendemo, para pedagang dan warga sekitar pun turut merasakan imbasnya. Tak sedikit lapak pedagang yang ditinggalkan penjualnya yang berlari menyelamatkan diri. Namun 980 personel TNI/Polri yang berjaga tak berhenti sampai di situ. 

Untuk menghalau keinginan para pendemo menduduki gedung parlemen, mobil water cannon, baracuda, serta belasan petugas ber motor trail dan puluhan lainnya membawa tameng langsung memukul mundur semua demonstran hingga ke persimpangan Tengkawang dengan jarak ratusan meter dari titik aksi. 

"Kami minta adik-adik dan rekan-rekan semua mundur, jangan bertindak anarkis. Kami melakukan tindakan terukur sesuai protab," ucap seorang petugas kepolisian dari dalam mobil dengan pengeras suara. 

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews