"Dengan catatan, sepanjang tidak mengurangi fungsinya sebagai polder," imbuhnya.
Diketahui, polder yang di bangun tahun 2004 lalu itu diperkirakan bisa menampung air sebanyak 150 ribu meter kubik air, merupakan bagian dari sistem pengendalian banjir untuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Karang Asam Kecil.
Potensi pariwisata ini tidak hanya di lirik oleh wakil rakyat Samarinda, bahkan jauh sebelumnya, Wali Kota Samarinda terpilih Andi Harun telah mengutarakan hal yang sama pada masa kampanyenya.
Andi Harun tak hanya melihat peluang dari lokasi Tepian Mahakam. Namun polder air hitam juga masuk dalam konsep pembangunan "Samarinda Kota Pusat Peradaban".
"Kita akan bangun polder air hitam dengan konsep mini opera seperti di Sidney Australia. Polder ini sudah terbentuk tinggal pengembangan fasilitas wisata agar dapat dinikmati warga Samarinda sebagai tempat rekreasi," ujar Andi Harun sebelum menjabat sebagai Wali Kota Samarinda. (advertorial)