"Kita di Kaltim masih mengakomodir, Wartawan Madia masih boleh. Karena Wartawan Utama terbilang masih kurang. Tapi tahun depan saya naikkan greatnya semua harus utama. Ketika dia belum utama yang jangan terjun, bagi saya korupsi itu bisa seperti itu," kata Faisal.
Sementara itu, kepada pemangku kebijakan, dalam hal ini pemerintah daerah, Faisal berharap untuk tidak alergi terhadap rekan-rekan wartawan. Menurutnya, justru media sangat membantu untuk menghimpun informasi, bahkan menjadi sarana konsultasi cuma-cuma.
"Dia (media) kasih tau jalan rusak, disana ada yang tidak bagus jalannya. Cobak kita bayar konsultan berapa kira-kira, jadi jangan tipis kuping dengan media. Dan kita harus menjaga komunikasi agar selalu baik," tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Faisal mewakili Gubernur Kaltim mengucapkan terimakasih atas kerja sama diantara media dan pemerintah, terutama dalam meningkatkan serta menjaga kemerdekaan pers di Timur Borneo.
"Gubernur kaltim mengucapkan terimakasih kepada teman-teman wartawan. Indeks kemerdekaan pers Kaltim peringkat 1 se-Indonesia," ucapnya.
Lanjut mantan Kabag Humas Pemkot Samarinda itu, pada tahun 2020-2021 Kaltim berada pada peringkat ke 3. Akan tetapi Survey Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) tahun 2022 ini Kaltim akhirnya menjadi daerah dengan indeks kemerdekaan pers terbaik nomor 1 se Indonesia.
"Ini semua berkat kerjasama kita, dan itu penilaiannya di bulan Januari hingga Desember mudah-mudahan di tahun yang akan mendatang bisa bertahan," tutupnya. (Adv/Kominfo Kaltim)