Untuk permukaan tanah di area itu merupakam lapukana dari bebatuan dan sisiapan batu lempung.
Kondisi itu membuat adanya potesi tanah longsor.
"Ada potensi air bisa menyusup di rekahan batuan yang ada, sampai sisi yang lebih dalam," ungkapnya.
"Selama ini yang sering terjadi longsor adalah bagian yang atas, ketika batuan itu lapuk dan menjadi pasir lempungan. Karena dia memiliki kemampuan yang lebih rendah dalam mengalirkan air ketika musim hujan," sambungnya.
Fajar Alam mengungkap pembangunan terowongan dapat dilakukan setidaknya 10 meter dari permukaan tanah yang paling tinggi. Hal itu guna memastikan sudah mengenai batuan keras.
Hanya saja mesti dipelajari lebih lanjut, lantaran bebatuan di sana memiliki banyak cacahan bebatuan, dan bukan batuan yang masiv.
"Perlu studi kelayakan, maka harus dengan seksama dilaksanakan. Pertimbangan-pertimbangan teknis berikutnya juga harus lebih hati-hati," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)