"Jadi saat ditanya-tanya di dalam mobil. Para korban rata-rata tidak lagi sadar, kalau barang berharga mereka sudah berpindah tangan. Setelah mengambil barang-barang berharga, korban langsung diturunkan di pinggir jalan," jelasnya.
4 hari beroperasi, ketiga pria asal Jember itu pun berhasil menggasak uang tunai para korbannya dengan total Rp 3.905.000, plus 1 cincin dan 3 unit ponsel.
"Tidak ada ancaman dari ketiganya kepada para korban," terangnya.
Sementara itu, salah satu pelaku berinisial SS menjelaskan bahwa saat beraksi dirinya bersama dua rekannya lebih dulu berpatroli mencari para calon korban. Setelah bertemu salah satu calon korban, pelaku langsung mendekat dan melontarkan beberapa pertanyaan dengan tujuan agar korbannya mau ikut masuk ke dalam mobil.
"Saya tanya, pernah dapat bantuan (bansos) engga? Kalau belum bapak (korban) ikut saya biar kami bantu prosesnya. Setelah masuk (ke dalam mobil) itu kita tanya-tanyain bergantian. Ngalihkan perhatiannya, terus tangan masuk (ke saku korban mengambil barang berharga)," ucap SS.
Ditanya lebih jauh, apakah SS atau rekannya yang lain menggunakan ilmu gendam. Dirinya pun membantah hal tersebut.
"Engga ada pak. Engga tahu juga kenapa bisa cepet percaya. Kita ngajak ngomong aja. Jadi korban itu engga perhatikan lagi barangnya," imbuhnya.