Murjani mempertanykan aksi unjuk rasa yang dilakukan orang tua siswa di depan sekolah.
Menurutnya, bila tuntutan orang tua terkait sistem zonasi setelah aktivitas belajar SMA 10 dipindahkan ke Kampus B, maka aksi unjuk rasa itu salah sasaran.
"Mengatasnamakan warga terus kapasitasnya warga demo ke Yayasan Melati apa. Harusnya di Kantor Gubernur atau dinas pendidikan terkait masalah ini. Isunya zonasi yang ngurus dinas pendidika," tegasnya.
Ditanya terkait guru dan murid tidak dapat masuk ke area sekolah, Murjani membenarkan ada siswa dan guru datang pada pukul tujuh hingga delapan pagi.
Meski begitu pihaknya mempertanyakan kehadiran guru dan murid itu beraktivitas di sekolah, sementara saat ini masih dalam suasana libur sekolah.
"Urusannya apa hari ini musim libur. Bagi rapot sekolah ngapain pada saat daring ini enggak boleh ke sekolah. Ini datang berduyun-duyun pagi jam 7 lewat sampai 8 terus berdatangan sampai 20an orang," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)