Jumat, 22 November 2024

Yayasan Melati Ungkap Alasan Tutup Gerbang Sekolah, Murjani: Antisipasi Unjuk Rasa Orang Tua Siswa

Koresponden:
Er Riyadi
Senin, 28 Juni 2021 9:18

Para guru bertahan di depan sekolah dengan membangun tenda terpal, usai gerbang SMA 10 Samarinda ditutup oleh Yayasan Melati/ Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Tenda terpal terpasang di depan sekolah, para guru dan murid duduk lesehatan di bawah tenda itu.

Begitulah suasana Senin (28/6/2021) pagi tadi, guru dan siswa tidak dapat masuk ke area sekolah SMA 10 Samarinda.

Pasalnya pihak Yayasan Melati, melakukan penutupan gerbang sekolah. Penggembokan pintu masuk itu diketahui mulai dilakukan sejak 08:30 Wita, pagi tadi.

Pihak yayasan memberikan keterangan terkait penutupan itu.

Murjani, Ketua Yayasan Melati Kaltim menyampaikan pihaknya terpaksa menutup gerbang sekolah lantaran diterima kabar aksi unjuk rasa orang tua siswa akan bergeser, dari Kantor Gubernur Kaltim ke sekolah.

"Saya mendapatkan informasi pertama demo di Kantor Gubernur kemudian geser di sini. Nah, setelah mendengar itu kami antisipasi yang merugikan masyarakat maka ditutup jam sembilan," kata Murjadi, dalam rilis resminya.

Murjani mempertanykan aksi unjuk rasa yang dilakukan orang tua siswa di depan sekolah.

Menurutnya, bila tuntutan orang tua terkait sistem zonasi setelah aktivitas belajar SMA 10 dipindahkan ke Kampus B, maka aksi unjuk rasa itu salah sasaran.

"Mengatasnamakan warga terus kapasitasnya warga demo ke Yayasan Melati apa. Harusnya di Kantor Gubernur atau dinas pendidikan terkait masalah ini. Isunya zonasi yang ngurus dinas pendidika," tegasnya. 

Ditanya terkait guru dan murid tidak dapat masuk ke area sekolah, Murjani membenarkan ada siswa dan guru datang pada pukul tujuh hingga delapan pagi.

Meski begitu pihaknya mempertanyakan kehadiran guru dan murid itu beraktivitas di sekolah, sementara saat ini masih dalam suasana libur sekolah.

"Urusannya apa hari ini musim libur. Bagi rapot sekolah ngapain pada saat daring ini enggak boleh ke sekolah. Ini datang berduyun-duyun pagi jam 7 lewat sampai 8 terus berdatangan sampai 20an orang," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews