DIKSI.CO, SAMARINDA - Saat warga di Jalan Rejo Mulyo, Muang Dalam, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, Selasa (4/8/2020) malam tadi sekira pukul 23.00 Wita dipanikan dengan suara gemuruh yang disertai aroma amonia yang menyengat.
Usut punya usut, aroma gas yang menyeruak itu berasal dari kebocoran pipa gas milik Pertamina.
Pipa jaringan gas (jargas) dari Handil Nilam, Kecamatan Muara Badak yang terhubung ke Tanjung Batu, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
"Suaranya seperti hujan, tapi engga hujan ternyata. Ada keciuman juga bau gas," kata Superyatin (38), warga setempat saat dijumpai, Rabu (5/8/2020) sore tadi.
Pipa berdiameter delapan inchi yang berada dikedalaman tiga meter dari permukaan tanah mengalami kebocoran.
Diketahui kebocoran terjadi setelah terbentur bucket ekskavator saat sedang melakukan penggalian proyek pipanisasi Perusahaan Listrik Negara Gas dan Geothermal (PLN GG).
Warga sekitar sempat diminta untuk mengungsi dari area jargas yang dibangun sejak 1998 tersebut.
Setidaknya diminta menjauh sekitar tiga kilometer.
"Orang-orang yang dekat pipa pada ngungsi duluan di simpang empat sana. Ngungsinya ya ke rumah keluarga saja," terang bapak anak satu tersebut.
Namun, saat itu semua warga mengungsi.
Beberapa bertahan di beranda rumahnya masing-masing.