Saat tali putus inilah tongkang kemudian semakin tidak terkendali terbawa arus. Kapal tugboat sempat mengejar tongkang untuk di tarik kembali. Namun dikarenakan mesin bagian kanan mati, penarikan tongkat oleh tugboat jadi tidak maksimal.
"Kapal terus hanyut dalam keadaan melintang dan menghantam jembatan," bebernya.
Tongkang yang tak bisa dikendalikan kemudian menabrak bagian pilar. Menyebabkan abutmen atau substruktur yang berada di ujung bentang Jembatan Mahakam sampai pecah.
"Puingnya jatuh ke dalam tongkang, itu ada kami amankan," ucapnya.
Iwan menambahkan, pasca tongkang batu bara menabrak Jembatan Mahakam, Sat Polairud Polresta Samarinda bersama pihak BBPJN mendatangi jembatan melakukan pengecakan pada bagian yang tertabrak.
Disampaikannya lebih lanjut, bahwa tongkang tersebut disebutnya sekitar 300 feet dengan muatan batu bara 7.600 ton. Saat ini pihaknya masih menunggu hasil investigasi pihak BBPJN Wilayah II Kaltimtara.
"Saat benturan itu tongkang juga mengalami kerusakan, penyangga besi patah dan bagian bawah penyangga penyok," ucapnya.
Tindakan pihaknya saat ini, selain memeriksa awak kapal, juga telah mengamankan tongkang.
"Saat ini kami hanya mengamankan semantara kapalnya berada di seberang big mal,"
Disampaikannya lebih lanjut, bahwa tongkang batu bara itu berangkat dari Jembayan, Kutai Kartanegara. Menurutnya kapal tongkang berencana tambat di sekitar itu sebelum melakukan pengolongan bukan jadi masalah.