"Kami hanya menyampaikan ke kementerian, kalau warga mengeluh. Tapi soal mengeluh kan banyak, karena tarif ini berlaku secara nasional. Nanti kalau di Kaltim lebih murah dari daerah lain, nanti protes lagi daerah lain," kata Hadi Mulyadi.
Hadi menegaskan harga tarif tol yang ditetapkan kementerian, berdasarkan beberapa faktor, termasuk panjang jalan.
Pemprov Kaltim bahkan telah membuat simulasi harga tarif tol, dengan hasil kurang lebih seperti yang ditetapkan pemerintah.
"Tarifnya sesuai dengan Perpres jadi tidak masalah. Penetapan harga tarif tol itu berdasarkan dengan panjang jalan dan sebagainya. Kalau kami hitung ya memang segitu," jelasnya.
"Masyarakat mengeluh ukurannya apa. Kalau tarif itu dirasa tinggi, kita bandingkan dengan tol yang ada di Jawa, atau di mana, tol itu standarnya memang dari kementerian perhubungan," sambungnya.
Agar tidak menjadi polemik berkepanjangan, Pemprov Kaltim menyarankan warga memilih akses apa yang digunakan, dengan rute Balikpapan-Samarinda, maupun sebaliknya.