Alat PCR yang digunakan berupa pemeriksaan molekuler, dibawah bimbinhan Lab Eikjman Jakarta.
"PCR permanen, satu kali running 96 Sample swab, di bawah bimbingan Lab Eikjman Jakarya," jelasnya.
Sementara itu, dr Osa Rafshodia, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan) Samarinda, menambahkan bila dimaksimalkan alat PCR yang ada di UPT Labkes mampu memeriksa 400 sampel untuk sekali siklus bahkan hingga 800 sampel persiklusnya.
Namun untuk tahap awal alat PCR hanya memeriksa 96 sampel perharinya.
"Kapasitas PCR minimal 96, maksimal 400 spesimen untuk sekali siklus. Kami akan menggunakan sistem pooling, sehingga meningkatkan kapasitas hingga 800 spesimen persiklus," ungkap Osa.
Sekali siklus maksudnya pemeriksaan dalam periode waktu 6 jam. Untuk tahap awal PCR hanya akan digunakan 6 jam pemeriksaan perharinya.
"Untuk sementara baru satu siklus. Mungkin minggu depan bisa 24 jam, karena harus di persiapkan SDMnya," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)