Dimana media-media ini harus sebar luaskan, terkait informasi mengenai visi misi calon kepala daerah, sehingga masyarakt mengetahuinya agar bisa dilakukan kajian.
"Kita bisa lihat di baliho-baliho para kandidat kepala daerah lebih banyak tagline dari pada visi misi," ungkapnya.
Artinya hari ini bagaimana kita harus menyebar luaskan terkait visi misi kandidat calon kepala daerah, yang bakal menjadi tagihan bagi masyarakat untuk menanyakan serta menuntut janji dari program yang sudah dijanjikan.
"Hari ini sulit untuk mengetahui visi-misi kandidat kepala daerah, terus apa yang bakal kita nilai," ucapnya.
Suwardi Sugama lebih banyak melihat beberapa baliho, lebih banyak perang tagline dari pada visi misi nya sebagai calon kepala daerah, hal tersebut yang membuat kemunduran pada demokrasi, karena bukan perang visi misi melainkan perang tagline.
"Padahal visi misi sudah diatur dalam PKPU, semisal tidak sesuai bakal di revisi oleh Bappeda, artinya harus dipasang dan disuaikan, sejauhnya lebih ke perang tagline dan perang poto dari pada visi misi," pungkasnya. (*)