Dia memastikan bahwa tudingan itu tidak betul. Di amplop memang ada uang Rp 200 ribu.
“Tapi itu untuk honor relawan TPS,” tegasnya.
Untuk membuktikan hal tersebut, Rusmawati bahkan menunjukkan bukti berupa Surat Tugas Nomor: 86/A/BP AH-RUS/XII/2020 yang diterbitkan tanggal 1 Desember 2020.
Rusmawati beradu argument dengan gerombolan pria itu. Dia menjamin bahwa aktivitasnya bukan membagikan amplop untuk menggiring pemilih mencoblos paslon teretentu.”Ini untuk para relawan TPS,” paparnya.
Dia mengaku menyiapkan 54 orang. “Tapi saat kejadian sebagian saja yang hadir,” urainya. “Jadi ini mutlak untuk gaji para relawan,” tegasnya lagi.
Rusmawati merupakan relawan Andi Harun-Rusmadi yang bertugas di TPS 07 di Gang 9, Muso Salim, Kelurahan Karang Mumus, Samarinda Kota. Beberapa kali even demokrasi digelar, dia memang kerap bertugas mengkoordinir saksi yang ditempatkan di TPS.
Media ini pun berupaya mencari tahu keberadaan rombongan pria yang telah mendobrak rumah Rusmawati tersebut. Namun hingga dini hari tadi (5/12), upaya pencarian tidak berhasil. Sesekali awak media ini melakukan pendekatan persuasif dan berdiskusi dengan warga sekitar perihal keberadaan pria dengan ciri-ciri tersebut. Namun tidak ada satu pun yang mengetahui. (tim redaksi Diksi)