"Menurut kami lambat penyerapannya. Ada yang belum lelang, ada yang persiapan, ada yang berkasnya belum lengkap," jelasnya.
Bahkan menurut Samsun, dengan 150an paket pekerjaan yang baru selesai lelang, artinya belum ada rupiah terserap ke masyarakat.
Pasalnya setelah lelang anggaran belum terserap, sebelum pekerjaan rampung.
"Harus dipahami, konsep serapan anggaran itu kan ketika anggaran itu sampai ke masyarakat. Nah, ini kan baru lelang. Artinya apa satu rupiah pun belum sampai ke masyarakat," tegasnya.
Disdikbud dan PUPR Kaltim menjadi dua organisasi perangkat daerah (OPD) di Bumi Mulawrman, yang paling banyak menyumbang paket perkerjaan belum terlelang.
"Hampir semua dinas, tapi yang terbanyak ada di Disdikbud Kaltim 72 kegiatan, di PUPR Kaltim juga banyak yang belum terlaksana," tegasnya.