"Mereka itu seolah menggrebek kami. Pintu itu gak ditutup, dia nginjak pintu kami, langsung mendobrak, seolah-oleh mereka itu polisi. Kami tidak takut, kami gak bagi-bagi uang," paparnya.
Bahkan ada banyak warga hadir di kegiatan tersebut membenarkan mereka mendaftar jadi relawan TPS, namun kesaksian tersebut tidak digubris oleh sekelompok orang tersebut.
Wiwin menambahkan, saat mendatangi pihaknya, kelompok orang tersebut memaksa menyita uang yang seharusnya jadi honor relawan.
"Video yang viral itu terpotong, kalau lengkap mereka masuk mendobrak dan ngomong kasar. Ada lagi warga yang ditarik tangannya sampai berbekas merah," sambungnya.
Wiwin membenarkan honor relawan pemantau TPS sebesar Rp 200 ribu. Namun dirinya menegaskan kegiatan tersebut resmi dan tidak menyalahi aturan.
"Memang honornya orang yang mau jadi relawan TPS Rp;200 ribu honornya. Kami gak salah, kami bawa surat mandat," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)