"Alokasi belanja tak terduga yang masih cukup besar untuk mengantisipasi dan penanggulangan Covid-19. Juga sebagai belanja bersifat tidak biasa atau tidak diharapkan berulang," terang Sabani.
Usai penyampaian nota keuangan, selanjutnya seluruh fraksi di DPRD Kaltim akan memberikan tanggapan kepada TAPD Kaltim.
"Kita ada pandangan fraksi besok (Jumat). Malam harinya mendengarkan jawaban pemerintah," ungkap Makmur HAPK, Ketua DPRD Kaltim dikonfirmasi di hari yang sama.
Dari pemaparan nota keuangan yang disampaikan Ketua TAPD Kaltim, Makmur menilai struktur RAPBD 2022 terbilang ideal.
Pasalnya, pendapatan yang dihasilkan dari PAD jauh lebih besar daripada pendapatan transfer pusat.
"Komposisi anggaran Kaltim cukup ideal, terutama PAD mengalami kenaikan sekitar Rp1,2 triliun. Biasanya persentase banyak dari dana transfer pusat dibanding dari PAD," tegasnya. (tim redaksi Diksi)