Taman belajar juga harus ada di Samarinda atau semacam perpustakaan, dengan begitu anak - anak bisa belajar dan membaca dari perpustakaan yang disiapkan pemerintah daerah.
"Jadi anak anak bisa lebih banyak belajar, ini kegiatan yang sangat positif," imbuhnya.
Disinggung tentang masih adanya ditemukan kekerasan bagi anak, atau eksploitasi pada anak di Samarinda menurutnya semakin berkurang.
Terkait peran peran lembaga pemerintah yang konsen pada anak - anak masih belum maksimal. Tidak bisa pungkiri, program - program lembaga tersebut mengekuarkan biaya, sementara saat ini Samarinda masih terkendala di dana.
"Kendala kita di lapangan itu soal anggaran, kalau ada pasti lebih fokus untuk menangani kebutuhan anak di Samarinda," terangnya.
Dengan begitu, capaian optimal Samarinda itu memiliki tujuan dari pembangunan yakni, Samarinda sebagai kota peradaban. (Advetorial)