"Dulu hanya berapa puluh botol saja. Alhamdulillah karena orderan saya setiap minggu harus produksi 100 botol," ujarnya.
Ramainya orderan yang datang akhirnya Astuti membentuk tim yang membantu proses pengerjaannya, seperti membantu memetik cabe, mengupas bawang, hingga tim pemasaran. Namun untuk pengolahan sambal masih dirinya sendiri untuk menjaga konsisten rasa sambalnya.
Beberapa pelatihan yang diselenggarakan Pemkot Balikpapan melalui Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan pun Astuti ikuti untuk meningkatkan ilmu, relasi, dan belajar tentang kewirausahaan.
Bahkan Astuti juga telah lolos seleksi untuk mendapatkan fasilitas pengurusan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) untuk bisnisnya.
"Jadi untuk brand usaha saya lagi proses HaKI dan semoga ke depannya produk saya bisa dilirik dengan pemerintah aamiin," katanya.
Dengan terbuka lebar peluang usaha Sambal Jozz milik Astuti ini, ia berharap agar bisnisnya dapat berkembang, serta bermanfaat bagi banyak orang dan membuka lapangan pekerjaan yang semakin luas ke depannya. (Tim Redaksi Diksi)