Hal yang lebih mengejutkan lagi, ternyata sebanyak 900 dari 1600 bank di Swedia sudah tidak menyimpan uang tunai maupun melayani setoran secara tunai.
Sistem cashless di Swedia pada dasarnya menggunakan infrastruktur perbankan yaitu rekening bank, kartu debit maupun kartu kredit baik visa maupun mastercard.
Sehingga kepemilikan rekening bank menjadi prasyarat utama untuk dapat bertransaksi secara casshless.
Bank-bank di Swedia pada umumnya tidak memiliki sistem transaksi dengan e-money maupun e-wallet seperti di Indonesia. Mayoritas transportasi umum di Swedia menggunakan kartu khusus yang hanya berlaku untuk kereta, bus dan tram di satu wilayah tersebut.
Untuk mengisi ulang kartu tersebut disediakan mesin pengisi (top-up) kartu di setiap stasiun baik dengan pembayaran secara cash maupun dengan kartu debit/kredit. Saat ini pemerintah Swedia juga memberikan pilihan membeli tiket kereta/bus dengan menggunakan aplikasi mobile.
Dengan mendaftarkan informasi perbankan maka tiket dapat langsung dibeli dalam aplikasi tersebut dan tercetak dalam bentuk QR code di smartphone.
QR Code tersebut di scan pada QR reader yang tersedia di dalam bus atau di scan dengan alat yang dibawa oleh kondektur di dalam kereta.
Sehingga kita tidak perlu repot untuk mencetak tiket cukup dengan menunjukkan QR code di smartphone saja.
Hal yang sama juga diterapkan untuk membeli tiket nonton film di bioskop. Cukup membeli tiket lewat aplikasi bioskop (SF Bio) sebelumnya yang kemudian dicetak dengan memindai barcode yang ada di smartphone pada mesin yang tersedia di bioskop. (tim redaksi Diksi)