"Itu sama seperti kentut baunya ada tapi tidak tau siapa yang kentut.Potensi siraman akan besar ? Pasti dong. Di kota besar aja sulit mengawasinya. Apalagi kabupaten yang luas," bebernya.
Prediksi Cody meski Pilkada mundur, konsekuensi anggaran penyelenggaraan tidak akan terlalu terpengaruh.
Namun, beban besar akan dipikul oleh peserta Pilkada.
"Sebenarnya yang dirugikan itu peserta Pilkada. Semakin mundur semakin bengkak biaya," katanya.
Cody menegaskan, komitmen calon pemimpin sangat dibutuhkan untuk bersama-sama mensosialisasikan penyelenggaraan Pilkada dengan mengedepankan protokol kesehatan Covid-19.
"Ini tugas berat. Baik peserta Pilkada maupun penyelenggara seperti KPU, bagaimana bisa tetap memastikan tingkat pertisipasi pemilih untuk datang ke TPS itu tinggi," imbaunya.
"Tugas tim pemenangan fokus bagaimana bisa kreatif mensosialisasikan program Paslon yang diusung dengan menyesuaikan kondisi seperti saat ini," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)