"Insya Allah dibagi sebelum puasa. Kemudian paket-paket itu dari Dinas Perdagangan dengan memberdayakan pedagang pasar," ungkapnya.
Namun, adapun yang menerima paket tersebut di luar dari bantuan reguler, yaitu PKH dan bantuan penyaluran non-tunai (BPNT).
"Jadi ini benar-benar yang terdampak," ujarnya.
Sebagai informasi, saat ini pihak Dinsos masih melakukan proses penginputan data warga yang terdampak. "Besok data yang berhak menerima sudah kami selesaikan. Kemudian kita kumpulkan," katanya.
Sementara itu Sekretaris Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin membenarkan perihal jumlah anggaran Rp 4 miliar tersebut untuk bantuan sembako, yang akan diantar melalui ojek ke rumah-rumah warga.
"Iya (Rp 4 miliar), satu bulan sekali dan kami upayakan lewat ojek pengantarannya. Jadi ojeknya juga ada penghasilan," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)