"Artinya, logika orang awam, buat apa dibahas APBD perubahan yang ada aja baru 36,40 persen," ungkap Udin, sapaan karibnya.
Politisi PKB Kaltim ini menyayangkan target Badan Pengelola Anggaran dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim, yang menarget serapan APBD hanya berkisar 60 hingga 70 persen di akhir tahun.
Untuk itu, pihaknya mempertanyakan usulan belanja yang meningkat di APBD perubahan, sementara serapan belanja masih rendah.
"Kalau belanja ditambah, justru akan menambah beban Pemprov Kaltim. Menambah beban belanja, menambah pengeluaran," paparnya.
"Janggal juga belanja mau ditambah, tapi serapan sampai saat ini masih rendah," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)