"Besok kami akan datang ke Polres Gresik untuk bersurat mendesak agar segera memproses kasus tersebut. Dihitung-hitung sudah dua minggu lebih belum ada tindak lanjut," terang Faisal.
Polisi Tak Akan Panggil Anggota Dewan Penyogok
Di bagian lain, anggota DPRD Gresik, Nur Hudi Didin Arianto yang menawarkan uang Rp 1 miliar kepada korban agar kasus pencabulan berakhir damai tidak masuk dalam rangkaian pemeriksaan.
Kanit PPA Satreskrim Polres Gresik Ipda Joko Suprianto masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi atas laporan tersebut. Terlapor SG pelaku pencabulan MD akan dipanggil pekan ini. Sedangkan, Nur Hudi belum akan dilakukan pemanggilan.
"Saat ini masih belum ada keterkaitannya mas," ujarnya kepada Surya, Rabu (13/5/2020).
SG akan dipanggil oleh korps Bhayangkara pada pekan ini.
Terlebih dahulu, istri pria paruh baya ini akan dipanggil oleh Unit PPA Satreskrim Polres Gresik.
Kanit PPA Satreskrim Polres Gresik, Ipda Joko Suprianto mengatakan terlapor SG akan dimintai keterangan ke Mapolres Gresik sebagai saksi terlebih dahulu.
"Pekan ini kita panggil terlapor," ucapnya, Selasa (12/5/2020).
Selain memanggil terlapor. Mantan Kanitreskrim Polsek Driyorejo ini juga akan memanggil saksi lainnya. Guna menguatkan sejumlah alat bukti yang ada saat ini.
"Besok istri terlapor kita panggil," kata Joko.
Selama ini polisi sudah memanggil keluarga korban sebagai pelapor. Kakak dan juga ibu korban sudah ke Mapolres Gresik. Disinggung mengenai terlapor yang saat ini masih bebas riwa-riwi di desa karena tak juga dipanggil.
Joko menyebut jika alat bukti sudah cukup status terlapor akan ditingkatkan menjadi tersangka.
"Harus, harus, harus kalau itu memang rangkaian tindak pidana tersebut dikuatkan dengan dua alat bukti yang sah harus kita naikkan," pungkasnya.
Penderitaan Korban
Diberitakan sebelumnya, MD dipaksa berzina selama 1 tahun termasuk di kandang ayam oleh tetangganya.
Bocah polos ini mengaku tak kuasa melawan SG (inisial), pria berusia 50 tahun yang memaksanya berzina enam kali selama kurun waktu Maret 2019 hingga April 2020.
Saat ditemui di kediamannya mengaku dalam posisi sulit.
Dilematis, karena terduga pelaku SG selalu mengancamnya.
"Selalu mengancam ibu saya akan dibunuh kalau menolak," kata siswi SMP itu, Jumat (1/5/2020).
MD tidak bisa menolak, karena rasa takutnya kehilangan ibunya IS (49) lebih besar.
Sebab, cita-citanya rajin bersekolah untuk membahagiakan ibunya yang merupakan satu-satunya orang tua yang tersisa.