Ditanya mengenai langkah konkrit DPRD Kaltim dalam menyikapi persoalan ini, Ely mengatakan bahwa dirinya telah membangun komunikasi lebih lanjut dengan Kepala Dinas Pendidikan Kaltim untuk menjadikan museum salah satu agenda dalam menjaga kelestarian aset budaya peninggalan sejarah.
"Kemarin habis seminar budaya itu saya langsung telepon Disdik," imbuhnya.
Ely mengungkapkan, pihaknya mendapat informasi bahwa negara Belanda telah bersedia menyerahkan aset sejarah milik museum Mulawarman. Kabar ini disebut Ely perlu disikapi oleh pemerintah Provinsi Kaltim maupun pemerintah Kabupaten Kukar.
"Ada satu orang ahli sejarah pak Charles itu bilang ada aset-aset sejarah dari Belanda mau diserahkan. Tapi apakah kita sanggup kalau secara finansial tidak disokong. Karena itu perlu biaya untuk membeli kembali barang-barang itu," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)