Sabtu, 23 November 2024

Mengayuh Sepeda Ke Tanah Borneo, Ekspedisi Garis Langit Disuguhkan Lubang Tambang

Koresponden:
Achmad Tirta Wahyuda
Minggu, 23 Mei 2021 15:36

Tim Ekspedisi Garis Langit saat mengulas perjalanan di Tanah Borneo, Sabtu malam (22/5/2021)/ Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Berangkat dari upaya mengkampanyekan Gerakan Sadar Kawasan, sekelompok pemuda Lana Ancala, Kidung Saujana dan Barakelana akhirnya menginjakkan kaki ke tanah Borneo.

Samarinda sebagai Ibu Kota dari Provinsi Kalimantan Timur yang juga terkenal dengan banyaknya proyek-proyek pertambangan serta eksploitasi gas Bumi tentu saja menjadi fokus yang menaungi segala dinamika pertentangan dan persetujuan yang berada adi dalamnya. 

Perjalanan para pemuda ini kemudian menjadi hal menarik untuk diceritakan. 

Bertajuk Konser Pejalan Samarinda yang digelar pada, Sabtu malam (22/5/2021) di Setiap Hari Coffee, Jalan Juanda Samarinda, diskusi intelektual disajikan, yang diaktivasi pula oleh beberapa penggiat musik di Samarinda seperti Monkey Mangkir, JnA Harmoni, Tanpa Kelas dan akan dimoderatori oleh Adji Valeria dari sahabat Walhi Kaltim. Selain itu, pada ruang diskusi sendiri, Tim Garis Langit akan ditemani pula oleh Erick Kelana yang telah lama bergerak sebagai Pegiat Alam, Sosial, Budaya dan penelitian mengenai kebudayaan Dayak Punan.

Ekspedisi Garis Langit mencoba menyelami persoalan lingkungan di Kalimantan Timur. Sepanjang 130 KM mengayuh sepeda dari Kota Balikpapan ke Samarinda hampir setiap jengkalnya dihiasi lubang tambang.

"Baru 130 KM kami berjalan dari setiap jengkalnya ada bekas tambang. Itu yang kami temukan," ungkap Kidung Saujana salah satu tim Ekspedisi Garis Langit.

Merebaknya pengalihan fungsi cagar alam menjadi destinasi wisata di Indonesia banyak ditemukan menjadi pintu masuk pengusaha tambang. Hal ini berdampak besar pada ekologi. 

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews