“Waktu kami sampaikan, Menteri PUPR sudah beri sinyal positif bantuan untuk keruk SKM,” beber Hadi.
Belum kunjung terealisasi, rencana tersebut mendapatkan hadangan dari wabah pandemi virus corona alias Covid-19.
“Sekarang semua anggaran dipangkas. Bahkan, dana alokasi khusus (DAK) semua ditiadakan. Hanya tersisa, kesehatan dan pendidikan saja. Ini yang bikin tertunda,” terang Hadi.
Karena itu, untuk langkah terdekat, Pemprov Kaltim akan membantu perbaikan drainase dalam kota dan pengerukan SKM secara bertahap.
Ditambah, ada rencana Pemkot Samarinda memindahkan pusat pemerintahan ke wilayah pinggiran guna mengurangi beban hunian di Kota Samarinda.
“Tapi itu jangka panjang,” pungkasnya. (tim redaksi Diksi)