Disebutkan Totok ada dua jenis komoditas kelapa yang dapat dikembangkan yakni, khusus industri yang akan masuk ke pabrik dan khusus yang dikonsumsi tersendiri. Artinya, kolaborasi dinas perkebunan dan teknis lainnya terus berkolaborasi, sehingga industri pabrik yang dibangun ke depannya terus berproduksi dengan baik.
“Pembangunan dua unit pabrik kelapa akan menelan biaya Rp4 Miliar. Diharapkan keberadaan pabrik ini dapat dirasakan oleh petani kelapa untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin mendukung pendirian pabrik kelapa di wilayah pesisir, tentu saja kata Rendi peran Dinas Perkebunan, Pekerjaan Umum (PU) dan Disperindag dapat bersinergi dalam menyiapkan infrastruktur maupun komoditi kelapa yang akan diproduksi.
“Saya minta dinas-dinas teknis ini berkolaborasi dan disiapkan baik itu sarana prasarananya hingga masuk ke tahap produksi dan pemasarannya,” demikian harap Rendi Solihin. (adv)