"Kapasitas orang tua sangat berbeda-beda. Belum tentu semua menguasai materi pembelajaran, hingga cukup sulit untuk juga mengajarkan kepada anak," tuturnya.
Menanggapi kendala dan masukan tersebut, Hetifah menyimpulkan bahwa tidak semua guru melek teknologi, tidak semua murid memiliki HP, tidak semua orang tua mampu mendampingi dan tidak semua tempat memiliki koneksi internet memadai.
Ia menegaskan kelompok inilah yang perlu dijadikan prioritas dalam usaha pemerataan akses pendidikan.
"Karena masalah ini bukan hanya menjadi isu di masa pandemi saja, tetapi juga seterusnya, demi kualitas pendidikan di dalam era digital ini," imbuhnya.
Ke depan, Hetifah mengusulkan Komisi X untuk menggelar rapat gabungan dengan komisi-komisi dan mitra-mitra lainnya, tentu untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut.
"Kami bisa mengadakan diskusi intensif dengan Komisi I, Kemenkominfo, provider seluler, dan mitra-mitra lainnya seperti TVRI dan RRI untuk sama-sama mencarikan solusi dari permasalahan yang ada." pungkasnya. (tim redaksi Diksi)