DIKSI.CO, BONTANG - Meski wabah corona virus disease (Covid-19) saat ini melanda bumi pertiwi, tak menyurutkan semangat jajaran Komisi X DPR RI untuk menggelar rapat dengar pendapat umum bersama para pemangku pendidikan nasional.
Tentu tidak dengan tatap muka. Rapat kali ini dilakukan secara virtual. Dalam rapat tersebut turut hadir beberapa dewan pendidikan daerah, kepala sekolah, guru, dan perwakilan siswa.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian yang juga merupakan wakil rakyat dari Kalimantan Timur secara khusus mengundang 3 orang perwakilan dari Kalimantan Timur untuk memberikan masukannya. Tiga orang tersebut adalah Wisnugroho Suronto selaku kepala sekolah, Muhammad Yahya selaku guru penggerak, dan Yeni Handayani selaku perwakilan komite sekolah.
Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan Wisnugroho menyampaikan beberapa kendala yang dihadapi siswanya dalam mengikuti pembelajaran daring saat ini.
"Tidak semua siswa memiliki akses untuk belajar secara online. Ada yang tidak memiliki akses ke internet, dan ada juga yang tidak memiliki smartphone," ujarnya.
Yahya menambahkan, dari sisi guru, belum semua memiliki kapasitas yang memadai untuk melakukan pembelajaran secara daring. Oleh karena itu ia berinisiatif mengajak teman-teman menjadi relawan guru tanggap Covid-19.
"Hampir setiap hari ada kegiatan live streaming dimana kami saling berbagi tips & trik. Hingga saat ini sudah ada 500 guru yang bergabung," paparnya.
Sementara dari pihak komite sekolah, Yeni mengatakan bahwa pembelajaran jarak jauh masih menjadi tantangan yang besar bagi orang tua.
"Kapasitas orang tua sangat berbeda-beda. Belum tentu semua menguasai materi pembelajaran, hingga cukup sulit untuk juga mengajarkan kepada anak," tuturnya.
Menanggapi kendala dan masukan tersebut, Hetifah menyimpulkan bahwa tidak semua guru melek teknologi, tidak semua murid memiliki HP, tidak semua orang tua mampu mendampingi dan tidak semua tempat memiliki koneksi internet memadai.
Ia menegaskan kelompok inilah yang perlu dijadikan prioritas dalam usaha pemerataan akses pendidikan.
"Karena masalah ini bukan hanya menjadi isu di masa pandemi saja, tetapi juga seterusnya, demi kualitas pendidikan di dalam era digital ini," imbuhnya.
Ke depan, Hetifah mengusulkan Komisi X untuk menggelar rapat gabungan dengan komisi-komisi dan mitra-mitra lainnya, tentu untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut.
"Kami bisa mengadakan diskusi intensif dengan Komisi I, Kemenkominfo, provider seluler, dan mitra-mitra lainnya seperti TVRI dan RRI untuk sama-sama mencarikan solusi dari permasalahan yang ada." pungkasnya. (tim redaksi Diksi)