"Karena sudah dilarang tetapi masih membandel jadi kami beri pembinaan," tegasnya.
Walhasil, mereka yang membandel malam tadi diberikan edukasi akan bahaya Covid-19 hingga diberi sanski push-up dan terakhir menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya di halaman kantor BPBD Samarinda. Informasi dihimpun, pembinaan yang dilakukan secara bertahap lantaran tak semua yang terjaring bisa langsung digiring petugas, lantaran sebagain mereka merupakan pemilik warung kopi yang harus lebih dulu membersihkan lapak mereka sebelum menuju kantor BPBD.
"Yang terjaring hari ini ada sekitar 40-50 orang," terangnya.
Mereka yang terjaring, nanti akan didata sesuai kartu tanda penduduk (KTP) masing-masing. Bagi yang masih membandel dan kembali didapati Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di lain hari maka sanksi yang menanti tentu akan lebih berat dari sebelumnya.
"Kalau ini kan cuma kami data saja, kalau nanti didapati lagi maka kami siapkan sanksi lain yang lebih berat. Misalnya kami panggil orangtua mereka bagi yang remaja," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)