Sabtu, 23 November 2024

Kumpul-kumpul di Pandemi Covid-19, Tim Gugus Tugas Minta 30 Orang Lakukan Push-up dan Nyanyikan Lagu Kebangsaan

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Rabu, 29 April 2020 4:59

Sanksi push up yang diberikan kepada warga yang masih kumpul-kumpul di pandemi Covid-19/ Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA -  Penerapan physical distancing tak henti-hentinya disuarakan oleh pemerintah guna memutus mata rantai pandemi Covid-19 yang kian masif di Kota Tepian. Hampir setiap malam Tim Gugus  Penanganan Covid-19 terus menyisir ruas jalan guna memastikan masyarakat Samarinda tak lagi membandel. 

Puluhan petugas unsur gabungan TNI/Polri, BPBD, Basarnas, Damkar, Dishub dan Satpol PP Samarinda menggunakan kendaraan roda dua dan empat mulai menyusuri jalan dari pukul 22.00 Wita, Selasa (28/4/2020) malam tadi.

Jika malam sebelumnya sasaran utama petugas di Kecamatan Palaran, malam tadi petugas menyusuri ruas-ruas jalan utama di Samarinda seperti, Belatuk, M. Yamin, Dr. Soetomo, seputara GOR Segiri, kawasan Citra Niaga hingga Gatot Subroto dan Ahmad Yani. 

Hasilnya, petugas menjaring sekira 30 orang yang didominasi para remaja dan pemuda, sedangkan sedikit diantaranya merupakan pria dewasa. Ke 30 orang yang terjaring kegiatan malam tadi dikumpulkan petugas dan digelandang menuju Posko Induk tepatnya di kantor BPBD Samarinda, Jalan Sentosa Dalam, Sungai Pinang guna mendapatkan pembinaan akan bahayanya Covid-19. 

"Jadi kegiatan ini adalah patroli untuk membubarkan massa atau pun kerumunan warga untuk mengimbau warung makan untuk di bungkus atau take away dan membagikan masker kepada warga yang ditemui dan tak memiliki masker," beber Kepala BPBD Samarinda, Plt Hendra AH, Rabu (29/4/2020).

Orang yang terjaring kegiatan malam tadi, lanjut Hendra, terdiri dari berbagai macam orang, yang mana sebagian besar bermain di warung internet (Warnet) dan sisa lainnya kebanyakan didapati petugas di sebuah warung kopi. 

"Karena sudah dilarang tetapi masih membandel jadi kami beri pembinaan," tegasnya. 

Hormat bendera yang dilakukan/ Diksi.co

Walhasil, mereka yang membandel malam tadi diberikan edukasi akan bahaya Covid-19 hingga diberi sanski push-up dan terakhir menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya di halaman kantor BPBD Samarinda. Informasi dihimpun, pembinaan yang dilakukan secara bertahap lantaran tak semua yang terjaring bisa langsung digiring petugas, lantaran sebagain mereka merupakan pemilik warung kopi yang harus lebih dulu membersihkan lapak mereka sebelum menuju kantor BPBD.

"Yang terjaring hari ini ada sekitar 40-50 orang," terangnya. 

Mereka yang terjaring, nanti akan didata sesuai kartu tanda penduduk (KTP) masing-masing. Bagi yang masih membandel dan kembali didapati Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di lain hari maka sanksi yang menanti tentu akan lebih berat dari sebelumnya. 

"Kalau ini kan cuma kami data saja, kalau nanti didapati lagi maka kami siapkan sanksi lain yang lebih berat. Misalnya kami panggil orangtua mereka bagi yang remaja," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews