Saat kondisi dirasa aman, RA dengan cekatan langsung meragap tubuh mungil korban. Keduanya pun terbaring hanya beralaskan semak-semak. Korban kala itu sempat melawan, meronta hingga berteriak. Namun apalah daya, ketika perawakan ayah tirinya yang jauh lebih besar darinya dan memiliki postur tegap berisi akhirnya membuat korban tak lagi bisa berbuat banyak.
"Iya sempat saya ancam pak juga biar dia (korban) tidak melawan dan tidak melaporkan kejadian ini," tutur RA saat dijumpai awak media, Rabu (22/4/2020) menjelang sore tadi.
Tak hanya memberikan ancaman, RA kala itu diketahui juga mengikat kedua tangan korban dengan jaket yang dikenakannnya. Tujuannya, agar RA bisa leluasa melampiaskan amarah serta nafsu birahinya.
"Engga lagi sudah pak saya kepikiran (kasihan kepada korban)," akunya.
Puas lantaran amarahnya yang tercampur aduk telah terlampiaskan kepada korban, RA pun kemudian bergegas meninggalkan semak-semak yang menjadi saksi bisu kejahatannya tersebut.
Keduanya saat itu kembali berboncengan dan menyusuri ruas jalan Kota Tepian, sebelum akhirnya pulang ke rumah MA sekira pukul 05.30 Wita. Melihat anak keempat dari lima bersaudaranya itu masih bersama sang suami, MA pun kembali naik pitam dan mencerca RA.