Sabtu, 23 November 2024

Kartini, Diperistri Bupati Berbini 3 hingga Perlawanan Kristenisasi

Koresponden:
diksi redaksi
Selasa, 21 April 2020 11:49

RA Kartini/ tribunnews

“Di tahun 1922 aku mulai berkenalan dan sangat kagum kepada gagasan R.A. Kartini melalui bukunya,” ujar Sujatin Kartowijono, tokoh pionir gerakan perempuan Indonesia, dalam biografinya Mencari Makna Hidupku: Bunga Rampai Perjalanan Sujatin Kartowijono.

Enam tahun setelah membaca surat-surat Kartini, Sujatin turut menggagas penyelenggaraan kongres perempuan Indonesia pertama, 22 Desember 1928. Kelak kongres tersebut dirayakan sebagai hari ibu setiap tahunnya, wujud konkret usaha perempuan Indonesia untuk membawa keluar kaumnya dari jeratan tradisi kuno dan kungkungan peran domestiknya.

Maka alih-alih merendahkan atau bahkan mengabaikan peran dan pengaruh Kartini, ada baiknya memperkaya deretan kisah perjuangan perempuan Indonesia dengan beragam kisah inspiratif dari beragam tokoh perempuan di masa lalu. Bukan dengan saling menyisihkan peran perempuan satu sama lain.

Yang paling mengerikan dari era media sosial ini adalah meme ejekan terhadap Kartini yang lahir sebagai anak dari istri ketiga dan dipersunting oleh seorang bupati yang telah pula beristri lantas disebut sebagai contoh “ibu teladan dalam poligami.” Mungkin para pencela itu lupa. Kartini menerima pinangan bupati Rembang karena dia seorang duda ditinggal mati istri pertamanya.

Penderitaan baru datang ketika Kartini yang sedang hamil muda mengetahui suaminya memelihara dua gundik. Sejak itu Kartini tak lagi menulis surat, memilih menyendiri, menolak untuk tidur bersama suami sebagai bentuk perlawanannya. Kartini wafat empat hari setelah melahirkan Soesalit. Ada dugaan kematiannya disebabkan oleh preeklamsia, tekanan darah yang melonjak tinggi disertai kejang-kejang.

Kisah Kartini adalah inspirasi sekaligus ironi dari sebuah negeri: dia melawan tradisi kolot yang menindas perempuan namun gugur sebagai kurban dalam jeratan praktik permaduan. (*) 

Sumber: Artikel Historia.id berjudul "Kartini Martir, Bukan Pelakor!" https://historia.id/politik/articles/kartini-martir-bukan-pelakor-6lJBo

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews