"Lihat di situ ada sekolah apa saja, nah itu yang dilakukan simulasi-simulasi nya," tuturnya.
Jika memang ada sekolah yang berada di zona kuning, jumlah siswa yang hadir pun harus dibatasi maksimal 50%, menjaga jarak, serta syarat protokol kesehatan standar yang harus disiapkan oleh sekolah.
"Pakai pengukur suhu pada saat masuk, kemudian menyediakan pencuci tangan, pada saat datang dan jemput itu tidak bersamaan," ungkapnya.
Namun, hingga saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi terkait simulasi relaksasi KBM tersebut, sebab dikhawatirkan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. (tim redaksi Diksi)