DIKSI.CO, SAMARINDA- Sejak lebih dari sebulan silam ketika Kota Tepian memasuki pandemi Covid-19, penerapan social distancing pun terus digalangkan.
Bahkan pemerintah telah meningkatkannya hingga ke pyhsical distancing. Untuk mencegah penyebaran pandemi yang kian masif di Samarinda, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 terus melakukan patroli bagi warga yang terus berkerumun di sejumlah ruas jalan Kota Tepian.
Teranyar, tim penanganan lapangan tersebut kembali melakukan patroli pada Senin (27/4/2020) pukul 22.00 Wita menuju ke kawasan Palaran.
Yang menjadi sasaran dalam imbauan tersebut yakni mereka yang masih nongkrong dalam jumlah banyak atau berkerumun di kafe-kafe maupun warung makan, tanpa menerapkan physical distancing.
Berangkat dari posko induk di Kantor BPBD Samarinda, Jalan Sentosa Dalam, Sungai Pinang, iring-iringan mobil petugas gabungan mulai membelah arus lalu lintas.
Dari pantauan media ini, iring-iringan mobil petugas saat berada di kawasan Palaran nyaris tak menemukan adanya warga yang berkerumun dalam satu tepat dengan jumlah besar.
Sekira satu jam lamanya melakukan patroli di bagian terluar Samarinda ini, petugas hanya sempat menemukan satu warung dengan kondisi cukup remang dengan beberapa pengunjung di dalamnya.
Pendekatan persuasif, hingga penyampaian imbauan kala itu disuarakan agar masyarakat bisa lebih paham mengenai bahayanya pandemi saat ini.
Tanpa kendala berarti, petugas pun kembali melanjutkan perjalanan mereka hingga kembali menyisir ruas jalan di tengah Kota Tepian.
"Kami memberikan imbauan kepada pemilik warung maupun kafe, untuk tidak melayani makan di tempat," kata Denny, koordinator Imbauan Tim Gugus Tugas Covid-19, saat ditemui usai melaksanakan kegiatan rutin Selasa (28/4/2020) dini hari.
Setibanya dari kawasan Palaran, petugas sempat menghentikan laju kendaraan mereka di Pasar Sungai Dama yang mana terdapat beberapa warung kopi yang tak menerapakan pyhsical distancing.
Ketika petugas hendak mencapai titik akhir mereka dan mendapati sebuah warung di Jalan Kemakmuran, Sungai Pinang, kendala baru mulai terasa, lantaran mendapat perdebatan dari si pemilik warung.
"Tetapi, memang dalam memberikan imbauan ini, ada penolakan dari mereka, karena mengganggu usaha mereka, tetapi kami dari tim gabungan terus memberikan pemahaman, karena yang mereka alami ini, dialami semua para pelaku usaha," sambungnya.
Lebih lanjut dikatakannya, setelah diberikan imbauan, tak sedikit dari warga yang masih membandel. Akan tetapi hal tersebut perlahan mulai terlihat membaik sejak petugas terus-menerus melakukan penyuluhan pyhsical distancing.
"Saat pertama kami imbau, besoknya kami patroli mereka masih saja kami dapati berkumpul. Ya, mau tidak mau kami bubarkan paksa," terangnya.
"Seperti di kawasan Pasar Sungai Dama dan Kemakmuran," sambungnya.
Tetapi, sebagian pula ada warga yang mulai menerapkan social dan physical distancing, seperti di kawasan Palaran, saat tim gugus tugas melakunan patroli pada Senin (27/4/2020) hingga Selasa (28/4/2020) dini hari sekira pukul 01.00 Wita.
"Warga di Palaran sepertinya sudah mulai memahami, terkait bahanya wabah Covid-19 ini, dari sosialisasi yang selama ini telah digaungkan pemerintah," tandasnya.
Tetapi, untuk selanjutnya dari tim gugus tugas, akan tetap melakukan patroli rutin, dengan kawasan yang memang ramai.
"Kami juga mendapat laporan dari warga, yang memang kawasan-kawasan ramai, ini akan kami tindak lanjuti," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)