DIKSI.CO, SAMARINDA - Sejak Paser ditetapkan sebagai salah satu Kabupaten di Kaltim melalui PP nomor 49 tahun 2007, pembangunan di daerah berjuluk Bumi Daya Taka itu semakin pesat.
Selain karena sumber alamnya yang berlimpah, Kabupaten Paser juga memiliki potensi baik di daratan dan di pesisir lautan.
Secara historis sebagaimana daerah - daerah di Indonesia, sebelumnya Paser adalah pusat kerajaan Sadurengas yang didirikan dan dipimpin Ratu yang bersuamikan Ekspeditor muslim Kesultanan Demak.
Hingga perkembangannya sekarang ini, Kabupaten Paser pada tahun 2020 berjumlah 277.401 jiwa, dengan laki-laki berjumlah 143.988 jiwa dan perempuan 133.403 jiwa.
Seiring dengan itu, Paser menjadi daerah yang ramai dikunjungi para pencari kerja dari waktu ke waktu pemimpinnya yang silih berganti.
Untuk mendukung pembangunan dan kemajuan daerah. Pemerintah daerah (Pemkab) Paser dibawah kepemimpinannya yang sekarang yakni, Fahmi Fadli dan Syarifah Masitah terus mendorong wilayahnya, salah satunya dengan membangun kota cerdas atau smart city.
Diwawancarai melalui sambungan telepon, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaabupaten Paser, Basri M mengatakan pembangunan berjalan sebagaimana mestinya.
Anggaran dari pemerintah baik pusat, Provinsi Kaltim dan daerah seiring digulirkan untuk mendukung mobilitas ekonomi dan sosial masyarakat.
Dalam konteks pembangunan infrastruktur jalan arteri. Tahun ini pemerintah pusat melalui APBN melebarkan akses jalan di Desa Kerang Kecamatan Batu Engau.
"Untuk jalan negara, anggaran APBN mulai keliatan tahun ini (2021), dilaksanakan Balai Besar Jalan Negara mulai dari Desa Kerang sudah dilebarkan sesuai standar nasional," kata Basri M.
Tidak hanya itu, melalui anggaran dari pusat, dilanjutkan juga perbaikan jalan berlubang dan jalan yang ambles di Desa Sempulang.
"Tahun ini sudah mulai dikerjakan. Sebagian Jalan Noto Sunardi yang berstatus jalan negara diperbaiki semua sampai arah Kota Penajam," imbuhnya.
Sementara untuk jalan berstatus provinsi, pemprov melalui dinas PUPR melanjutkan jalan Janju - Jone - Pondong. Terutama yang melintasi Mako Subden 3 Brimob Kompi 2 sudah dikerjakan.
Diketahui, total nilai proyek peningkatan dua ruas jalan itu sebesar Rp 24,8 miliar.
Kedua ruas jalan itu adalah tiga desa itu baru Rp 14,8 miliar, kemudian Kerang-Tanjung Aru Rp 10 miliar dan pengusulan sebelumnya telah dilakukan agar dilanjutkan perbaikan melalui APBD 2022.
"Tahun ini ada rigit dan pengaspalan ke Desa Pondong karena arahnya industri pelabuhan," terang dia lagi.
Politisi partai Golkar itu melanjutkan, untuk pembangunan jalan melalui anggaran APBD 2021 Paser disebutnya masih terbatas. Namun komisi III terus memperjuangkan perbaikan jalan kabupaten sebagai penghubung jalan nasional, dan provinsi yang dianggarkan tahun 2022.
"Tahun ini karena keterbatasan anggaran, di tahun depan ada perbaikan jalan untuk penghubung provinsi dan kabupaten," terangnya. (advetorial).