Isak tangis keluarga korban pun pecah ketika kantong mayat dibawa kedarat. Setelahnya korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) untuk dilakukan proses visum luar.
"Tiba di Posko sekitar pukul 16.00 Wita. Dan langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD AWS guna keperluan visum. Sudah kami pastikan bahwa jenazah ini adalah korban yang dicari. Sesuai dengan ciri-cirinya dan dibenarkan pihak keluarga," sambungnya Dengan telah ditemukannya korban, maka operasi pencarian orang ini ditutup.
Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya, Muhammad Al Fayed hilang tenggelam akibat tak kuat melawan derasnya arus di sungai yang membelah Kota Samarinda. Warga Jalan Budiman RT 09, Kecamatan Sungai Kunjang itu, awalnya sedang nongkrong bareng di tepi sungai di Kompleks Mahakam Square bersama empat rekannya Senin sore (18/1/2021).
Saat menjelang senja, entah kenapa pemuda 19 tahun tersebut tiba-tiba hendak berenang di Sungai Mahakam. Rekan korban sebenarnya sudah melarang agar Al Fayed tak terjun ke sungai. Karena saat itu arus tampak deras mengalir ke arah ilir. Kendati telah diperingatkan, korban tak mengindahkan saran keempat rekannya.
Benar yang dikatakan rekan korban, baru beberapa menit berenang, Al Fayed sudah dibuat kepayahan oleh derasnya arus Sungai Mahakam. Malang tak dapat ditolak, setelah terseret arus sejauh 100 meter korban sudah tak lagi Tampak di permukaan. Korban dinyatakan hilang tenggelam tepat di bawah Jembatan Mahakam sekitar pukul 18.30 Wita.
Mengetahui Alfayed dalam bahaya rekan korban sebenarnya sudah berupaya melakukan pencarian. Namun sayang, setelah menyisiri Sungai Mahakam menggunakan perahu, Alfayed tak juga berhasil ditemukan. Setelahnya, kejadian nahas itu disampaikan ke Kepolisian dan diteruskan ke Tim SAR. Korban baru berhasil ditemukan oleh Tim SAR Gabungan setelah lima hari pencarian. (tim redaksi Diksi)