Lalu naik di Bulan April menjadi Rp 1.218.912,00.
Tagihan Mei 20 juta, naik 20 kali lipat
Pada bulan Mei, tagihan itu naik 20 kali lipat.
Ia harus membayar Rp 20.158.686,00.
"Logikanya tidak mungkin bisa tagihan listrik segitu. Apa yang saya gunakan?" tutur dia.
Setelah diusut, penyebab tagihannya naik adalah kebocoran daya reaktif (kVarh).
Kebocoran ini bersumber dari alat berupa kapasitor yang rusak dan tak berfungsi.
Teguh menyayangkan pihak PLN tak menyosialisasikan alat kapasitor itu ketika mengganti meteran listrik.
"Harusnya disurvei dulu ya. Kalau kapasitor saya rusak dan meteran digital sensitif. Karena namanya orang jualan harus memberikan pelayanan. Mereka asal main ganti,” ujar Teguh.
Penjelasan PLN
PLN pun menawarkan skema pembayaran dengan cara dicicil kepada Teguh.
PLN mengatakan, tagihan yang harus dibayar oleh Teguh nilainya tetap sama, yakni sekitar Rp 20 juta.