Sabtu, 23 November 2024

Terungkapnya Bisnis Lendir di Kutim di Tengah Pandemi, Kasat Reskrim: Ada Jaringan Prostitusi yang Jauh Lebih Besar

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Selasa, 5 Mei 2020 7:27

ER (tengah) sesaat diamankan polisi lantaran terlibat bisnis prostitusi pada Minggu (3/5/2020) malam./HO

Ketika polisi menemukan akun tersebut, komunikasi via chatting pun dilakukan. Sejurus kemudian, dengan menggunakan bahasa isyarat, ER langsung menawarkan layanan pemuas birahi tersebut.

Tak hanya sendiri, ER pun turut menyertakan nama rekannya yang lain dalam penawaran. Komunikasi pun kemudian berlanjut melalui telepon seluler untuk menyepakati harga dan lokasi pertemuan.

"Kalau dibilang mucikari ya engga juga, karena tersangka ini memilih-milih pelanggannya," sambungnya.

Untuk layanan sekali kencan, ER meminta tarif Rp 700 ribu. Rp 500 ribu untuk rekannya yang melayani dan Rp 200 ribu untuk jasanya yang berhasil mendapatkan pelanggan.

Lanjut Ferry, sebenarnya pengungkapan kasus ER ini bukanlah target utama mereka. Ada jaringan prostitusi yang jauh lebih besar dari ER yang saat ini masih diburu oleh aparat kepolisian.

"Kami sempat komunikasi ke jaringan yang lebih besar ini, namun karena sasaran ini sedang berada di kampung halaman, makanya diberikan kepada tersangka (ER)," tuturnya.

Selain melayani tamu biasa, pengakuan ER yang telah melakoni prostitusi sejak 8 bulan terakhir ini menyebut, kalau ia memiliki langganan yang diduga seorang oknum pejabat di Kabupaten Kutim.

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews