Sabtu, 21 September 2024

Terungkap, Polisi Beberkan Penyebab Kematian Iwan Hardiansyah di Pinggir Sungai Mahakam

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Senin, 21 Februari 2022 10:46

Petugas gabungan saat melakukan olah tempat kejadian perkara dan melakukan proses evakuasi jenazah Iwan Hardiansyah yang diduga menjadi korban pembunuhan.

DIKSI.CO, SAMARINDA - Perlahan tapi pasti, tabir misteri kematian Iwan Hardiansyah mulai menemukan titik terang.

Dari hasil kerja petugas kepolisian, Iwan Herdiansyah diduga dihabisi setelah terlibat permasalahan sepele dengan kelompok remaja lain saat berada di dermaga Komplek Mahakam Square, Jalan Untung Suropati, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (21/2/2022) dini hari tadi.

Disampaikan Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Andhika Dharma Sena melalui Kasubnit Inafis Aiptu Harry Cahyadi bahwa, dari hasil pemeriksaan awal ditemukan penyebab kematian korban diduga karena adanya luka tusuk.

"Dari hasil visum sementara, ditemukan satu luka tusukan benda tajam di bagian tengah dada ata, dan satu bekas tusukan di bagian ketiak kanan," ungkapnya saat dikonfirmasi, Senin (21/2/2022).

Lanjut Harry Cahyadi, selain luka tusukan ditemukan juga beberapa luka lecet dan lebam di sekujur tubuh korban. Di antaranya terdapat di bagian badan, pinggul dan pergelangan kedua tangan korban.

"Selain itu dari mulut korban juga mengeluarkan busa berwarna putih dan ada luka di bagian gusi gigi di bagian bawah," imbuhnya.

Dari hasil pemeriksaan awal, polisi menduga kalau korban meninggal dunia akibat dikeroyok.

Hal tersebut sesuai dengan keterangan dari sejumlah saksi yang sudah dihimpun pihak kepolisian.

Disebutkan, sebelum ditemukan tak bernyawa korban yakni Iwan Hardiansyah sempat terlibat cekcok dengan sejumlah remaja yang sedang bermain game.

Korban marah hanya gara-gara tidak terima telah di pelototi dengan kelompok remaja tersebut.

"Pada saat kejadian, korban bersama dengan beberapa orang temannya, atas nama Walat dan Viktor datang ke dermaga (TKP). Di sana sudah ada 6 remaja yang sedang berkumpul main game. Informasi awal, korban terlibat cekcok gara-gara tidak terima telah dipelototi," terang Harry Cahyadi.

Keributan antar dua kelompok tersebut sempat dilerai dengan petugas keamanan komplek Mahakam Square, bernama Junaidi.

Namun korban meminta agar petugas sekuriti tersebut untuk tidak ikut campur.

"Keributan sempat reda. Setelahnya saksi (Junaidi) ini pergi untuk membeli obat. Selang setengah jam kemudian, saksi menerima kabar kalau korban ditemukan tergeletak di pojok dermaga. Kemudian saksi melaporkan ke Polresta Samarinda," jelasnya.

Setibanya di lokasi kejadian, polisi hanya menemukan korban yang sudah tergeletak sendiri.

Sementara sejumlah orang maupun rekan korban yang dikabarkan sempat terlibat perkelahian, sudah meninggalkan lokasi tersebut.

"Kondisinya saat (korban) ditemukan itu sudah tidak ada orang satupun di sana. Kami masih melakukan pemeriksaan, baru akan kami analisa lagi. Apakah memang benar (korban meninggal) karena dikeroyok atau tidak. Kami masih kumpulkan keterangan saksi," ucap Kapolsek Sungai Kunjang, Kompol I Made Anwara ketika dikonfirmasi terpisah.

Lebih lanjut Kompol Anwara mengatakan, kalau pihaknya sudah meminta keterangan lebih dari 4 orang saksi. Namun saat disinggung terkait para pelaku pengeroyokan, ia enggan berkomentar banyak.

"Kami masih lakukan lidik lagi," singkatnya. (tim redaksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews