Sri Wahyuni menerangkan potensi Kaltim dari perspektif sumber daya alam, sumber daya manusia, ekonomi, lingkungan dan sosial, seni budaya serta wisata.
Disampaikannya, Kaltim sudah mempersiapkan diri sebagai daerah penyangga sekaligus mitra strategis Ibu Kota Nusantara, dimana dalam kapsul waktu ada tujuh cita-cita masyarakat Kaltim.
Salah satu cita-cita itu, ucapnya, adalah 70 tahun nanti Kaltim akan menjadi ibu kota negara.
Sri Wahyuni pun kembali menceritakan sejarah yang bermula dari abad ke IV masa Kerajaan Hindu tertua di Nusantara yang ada di Benua Etam.
Menurutnya, di abad ini pula membuktikan kebesaran bangsa Indonesia mengenal literasi dan keluar dari jaman pra sejarah.
“Ibu Kota Nusantara ditetapkan di bumi Benua Etam, bagi kami seperti pendahulu yang bergerak kembali,” pungkasnya. (*)