"Beberapa kendala pabrik oksigen seperti masalah listrik, masalah transportasi seperti pasokan bahan baku dari luar pulau hingga pekerja yang terpapar Covid-19,” jelas Sabani.
"Padahal kemampuan produksi masih memungkinkan, hingga memenuhi tidak hanya rumah sakit, tapi juga memenuhi tingginya permintaan dari masyarakat yang melakukan isolasi mandiri," sambungnya.
Sementara itu, laporan dari HM Yadi Robyan Noor, Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim, menyebut rata-rata stok oksigen di 10 kabupaten/kota Kaltim akan menipis dalam waktu 2 hari ke depan.
Total pemakaian oksigen mencapai 31,14 ribu meter kubik atau sekitar 40 ton. Sedangkan total stok di 10 kabupaten/kota mencapai 39,25 ribu meter kubik atau 50,54 ton.
Untuk pasokan oksigen sebesar 19,31 ribu meter kubik per harinya. Total suplay oksigen ke Kaltim, mencapai 70,56 ton.
“Sampai hari ini supply oksigen masih mencukupi untuk kebutuhan rumah sakit namun hanya bertahan 1-2 hari ke depan saja. Mudah-mudahan produksi semakin baik dan tidak ada masalah, sehingga stok selalu ada dan terjamin kebutuhan," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)