Rabu, 30 Oktober 2024

Sonny Majid: Kabinet Merah Putih Merupakan Politik Akomodatif

Indonesia Emas Atau Indonesia Cemas 2045

Koresponden:
Alamin

HEADSHOT - Sonny Majid, Pembelajar dari Lingkar Kaji Isu-Isu Strategis/ Foto: Dok narsum

DIKSI.CO -  Dialog kepemudaan yang dihelat Forum Strategis Pembangunan Sosial (Fores) dalam rangka Hari Sumpah Pemuda menghadirkan Pengamat politik dari Universitas Pamulang (Unpam) Sonny Majid.

Dalam kesempatan itu, Sonny Majid mengkritik kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran.

Menurutnya, kabinet merah putih yang dinilai gemuk merupakan politik akomodatif Prabowo.

Hal itu diungkap Sonny Majid dalam tulisannya dengan judul 'Kejahatan Kebijakan'.

Simak pendapat Sonny Majid berikut ini:

Kejahatan Kebijakan

Dalam sebuah kesempatan saya didapuk menjadi salah satu narasumber dialog kepemudaan yang dihelat Forum Strategis Pembangunan Sosial (Fores) dalam rangka Hari Sumpah Pemuda

Dalam dialog tersebut kita membicarakan mengenai peran pemuda mengawal kerja 100 hari kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden – Wakil Presiden.

Dalam dialog santai tersebut saya diminta memberikan pandangan awal dari dua pembicara lainnya, yakni Burhanuddin, Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta dan Ratunnisa aktivis perempuan yang juga praktisi hukum.

Dalam kesempatan itu, ada dua poin yang menjadi kritik awal kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran.

Pertama tak lain adalah jumlah menteri, wakil menteri serta kepala badan yang jumlahnya mencapai 100 lebih, sekitar 106 atau 109 kalau tidak salah, sebagaimana telah disorot banyak kalangan.

Komposisi ini jelas adalah politik akomodatif Prabowo, sangat berbeda dengan keinginan awal kabinet Zaken.

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews