DIKSI.CO, SAMARINDA – Akses jalan di Jalan Pattimura, RT 17, Kelurahan Mangkupalas, dari arah Palaran menuju Samarinda Seberang sempat tak bisa diakses.
Hal ini dikarenakan adanya longsor yang terjadi di kawasan itu. Dampaknya, aktivitas ekonomi masyarakat pun terganggu. Padahal ruas ini merupakan jalur utama angkutan peti kemas dari Terminal Peti Kemas (TPK) Pelabuhan Palaran ke Kompleks Pergudangan di Jalan Ir Sutami, Sungai Kunjang.
Saat ruas ini ditutup, pengaruhnya bukan hanya masyarakat Samarinda, tapi juga warga lainnya di Kaltim. Sejumlah upaya sebenarnya sudah dilakukan pemerintah provinsi dan pemerintah kota. Namun upaya tersebut masih bersifat sementara. Padahal ancaman longsor masih tetap tinggi.
Dibutuhkan solusi jangka permanen yang membuat hal demikian tak lagi terjadi. Dihubungi awak media pada Rabu (21/10/2020), Calon wali kota Samarinda nomor urut 2 Andi Harun berikan pandangan akan solusi permanen untuk mengatasi longsor tersebut.
AH –biasa dia disapa- menyebut, terdapat dua langkah untuk mengatasi longsor tersebut. Pertama yang bersifat jangka panjang. Kedua yang bersifat jangka pendek.
Untuk solusi jangka panjang, kata AH, di sekitar tanah longsor mau tidak mau memang harus dilakukan reboisasi. Kata AH, pergerakan tanah di kawasan itu semakin sering karena memang telah terjadi penggundulan hutan akibat aktivitas hauling batu bara.
Maklum, di kawasan ini sebelumnya sempat menjadi jalur hauling untuk mengangkut batu bara di tempatnya dikeruk di sekitar Stadion Palaran ke bibir Sungai Mahakam untuk dijual keluar.
“Tapi upaya ini hasilnya tidak bisa cepat terlihat. Perlu waktu beberapa tahun. Jadi tetap harus ada skenario kedua. Yakni solusi jangka pendek,” katanya.