Terpantau api dengan cepat meluas sebab seluruh kawasan dipenuhi material yang mudah terbakar.
Saat ini puluhan unit tanki dari Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Relawan se Samarinda diturunkan untuk menangani api yang terus meluas.
Sejumlah petugas juga harus mendapat penanganan dari tim medis lantaran mengalami sesak nafas saat upaya pemadaman.
"Terlalu banyak menghirup asap. Kita beri pertolongan pertama dan oksigen untuk mengembalikan kesadarannya," ujar seorang relawan.
Kemudian minimnya sumber air membuat petugas kesulitan memadamkan api.
"Sumber air sangat minim. Kita harus bolak balik untuk mengambil air," kata Kadisdamkar Samarinda Hendra AH. (*)