“Ini kan sudah diproses polisi, jadi biar polisi menindaklanjuti sejauh mana. Mudah-mudahan tidak ada yang terlibat dari pihak sekolah,” harapnya.
“Ini bisa terjadi, mungkin karena tidak ada guru di sekolah. Karena belajarnya dari rumah jarak jauh, sehingga mungkin dimanfaatkan sama wakar itu kan,” sambungnya.
Menurut laporan dari kepala sekolah, lanjut Asli, selama lima tahun bekerja di sana, tersangka kesehariannya dikenal ulet bekerja dan berperilaku baik.
Pihak sekolah juga tidak menyangka perihal aktivitas tersangka selama pandemi, dititipkan untuk menjaga sekolah justru dimanfaatkan mengubah gudang sebagai pabrik penghasil obat perusak generasi bangsa.
“Tapi kita tidak tahu, apakah sudah lama dia mengolah gudang itu sebagai wadah membuat atau memproduksi itu,” katanya.
“Selama ini gelagatnya tidak terlihat juga dia itu pengguna narkoba atau bagaimana. Kami curiganya dia hanya penyedia saja,” lanjutnya.