Lalu bagaimana cara untuk mengelola stres?
Fatwa mengatakan untuk mengurangi stres dapat dilakukan melalui berbagai cara.
Salah satunya dengan mulai membicarakan perasaan yang tengah dialami dengan orang terdekat atau orang yang dapat dipercaya untuk membantu.
“Jangan menjadikan alkohol, rokok, atau obat-obatan lain sebagai pelarian,” tegasnya.
Langkah penting lain untuk menekan stres, bingung, serta takut menghadapai Covid-19 kata dia yakni dengan memfilter bacaan maupun tontonan.
Kumpulkan informasi yang akurat supaya dapat membantu dalam mengambil tindakan pencegahan melalui sumber kredibel dan terpercaya seperti WHO, Center for Disease Control (CDC), dan Kementerian Kesehatan RI.
“Yang terjadi saat ini adalah banyak informasi berlebihan sehingga menyulitkan identifikasi solusi atau yang disebut infodemik. Hal ini menyebabkan kepanikan masyarakat karena informasi yang simpang siur. Oleh sebab itu, pilih sumber bacaan yang berkualitas dari WHO, CDC, Kemenkes, atau bagi warga UGM bisa mengakses info dari Health Promoting University (HPU),” paparnya.
Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengelola kecemasan individu dan keluarga dengan membatasi paparan informasi yang membuat semakin merasa tertekan ataupun cemas.
Dalam mengelola stres dan kecemasan saat pandemi berlangsung dapat dilakukan dengan menggunakan cara-cara mengelola stres yang pernah dilakukan sebelumnya.
Selain itu, langkah lain yang dapat ditempuh adalah mempertahankan gaya hidup sehat.
Hal itu bisa dilakukan dengan makan makanan bergizi dan seimbang, istirahat cukup, aktivitas fisik serta olahraga. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Cerita Pilu di Balik Aksi Dokter Perempuan Surabaya Lucuti Pakaian & Tanpa Busana di Pinggir Jalan, https://makassar.tribunnews.com/2020/06/17/cerita-pilu-di-balik-aksi-dokter-perempuan-surabaya-lucuti-pakaian-tanpa-busana-di-pinggir-jalan?page=all