Selasa, 26 November 2024

Seorang Dokter Perempuan Tanpa Busana Berdiri di Pinggir Jalan, Ini Cerita Dibalik Kejadian Itu

Koresponden:
diksi redaksi
Kamis, 18 Juni 2020 8:46

Seorang Dokter Perempuan Tanpa Busana / Tribun Kaltim

DIKSI.CO - Berita nasional yang dikutip DIKSI.CO tentang viral video seorang dokter perempuan tanpa busana di pinggir jalan.

Viral sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita tanpa busana duduk di tepi jalan raya di Kota Surabaya.

Video durasi 44 detik ini diunggah oleh pemilik akun Twitter @filipus_nove.

"Ini dokter gigi di Surabaya. Suaminya sama anaknya mati kena Covid," tulis Filipus dalam keterangan video tersebut.

"Ini istrinya stres sampai telanjang dijalan," jelasnya.

Dalam video amatir, tampak wanita yang tidak menggunakan busana itu berdiri pada sebuah bangku di pinggir jalan.

Mirisnya, terdengar beberapa kali suara orang tertawa terbahak-bahak dalam video yang seakan senang melihat pemandangan menyedihkan itu.

"Dokter iki, dokter iki," terdengar suara dalam rekaman video.

Tepat pada menit ke-29 si dokter sempat menyibak rambutnya.

Tak berapa lama, seorang pria yang mengenakan kaos panjang datang mendekati wanita itu dan coba berdialog.

Membujuk si wanita tanpa busana mau menggunakan pakaian agar tak menjadi tontonan masyarakat.

Warga pun berhasil mengavakuasi IS setelah sekitar satu jam dibujuk untuk kembali ke rumah yang memang tidak jauh dari lokasi kejadian.

Saat itu disebut bahwa korban juga langsung ditangani oleh dokter keluarga yang datang ke lokasi.

Informasi yang dihimpun, bahwa benar wanita dalam video itu adalah seorang dokter beranak satu.

Dokter yang tanpa menggunakan busana itu, berinisial IS.

Kejadian tersebut pun direkam saat IS berdiri di jalan raya yang ada di Surabaya Utara sekitar 4 hari setelah lebaran Idul Fitri. 

Namun dari penjelasan beberapa warga bahwa yang bersangkutan tidaklah stres karena suami dan anaknya terjangkit COVID-19 dan meninggal.

Karena anak dan keluarganya sehat dan tinggal berada di rumah.

Namun hingga kini belum diketahui penyebab kenapa IS keluar dengan tanpa menengakan sehelai benang pun.

Walaupun demikian IS dikenal sebagai warga yang baik. (*)

Virus corona Covid-19 telah menjadi pandemi global yang menjangkit ribuan orang di dunia. 

Hampir sebagian besar masyarakat dunia berada dalam ketidakpastian dan menerima banyak informasi melalui berbagai macam media.

Kondisi ini tanpa disadari mengakibatkan kepanikan dan stres. 

Lantas bagaimana cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi dan mengelola stres, terutama karena Covid-19?

Pakar Promosi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH., Ph.D., menyebutkan rasa cemas, khawatir, serta stres sering dialami banyak orang saat menghadapi situasi krisis, termasuk menghadapi Covid-19 yang penyebarannya kian merebak di berbagai negara. 

Stres diketahui bisa menurunkan imunitas tubuh, sementara yang dibutuhkan untuk menangkal Covid-19 adalah kekebalan tubuh yang baik.

Dia mengatakan terdapat tiga langkah utama yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyebab stres karena wabah Covid-19. 

Pertama, masyarakat disarankan untuk membekali diri dengan pengetahuan yang cukup tentang Covid-19. 

Kedua, mencari tahu tentang kondisi kesehatan diri melalui skrining mandiri. 

Ketiga, menentukan sikap dan langkah sesuai dengan kondisi kesehatan saat ini.

"Misalnya dari hasil skrining mandiri diperoleh hasil sebagai warga yang tak pernah ada kontak dengan pasien Covid berstatus apapun maka disarankan untuk membiasakan diri berpola PHBS untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga jarak yang cukup dengan orang lain," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunjogja.com, Rabu (18/3/2020).

Lalu bagaimana cara untuk mengelola stres?

Fatwa mengatakan untuk mengurangi stres dapat dilakukan melalui berbagai cara. 

Salah satunya dengan mulai membicarakan perasaan yang tengah dialami dengan orang terdekat atau orang yang dapat dipercaya untuk membantu.

“Jangan menjadikan alkohol, rokok, atau obat-obatan lain sebagai pelarian,” tegasnya.

Langkah penting lain untuk menekan stres, bingung, serta takut menghadapai Covid-19 kata dia yakni dengan memfilter bacaan maupun tontonan.  

Kumpulkan informasi yang akurat supaya dapat membantu dalam mengambil tindakan pencegahan melalui sumber kredibel dan terpercaya seperti WHO, Center for Disease Control (CDC), dan Kementerian Kesehatan RI.

 “Yang terjadi saat ini adalah banyak informasi berlebihan sehingga menyulitkan identifikasi solusi atau yang disebut infodemik. Hal ini menyebabkan kepanikan masyarakat karena informasi yang simpang siur. Oleh sebab itu, pilih sumber bacaan yang berkualitas dari WHO, CDC, Kemenkes, atau bagi warga UGM bisa mengakses info dari Health Promoting University (HPU),” paparnya.

Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengelola kecemasan individu dan keluarga dengan membatasi paparan informasi yang membuat semakin merasa tertekan ataupun cemas. 

Dalam mengelola stres dan kecemasan saat pandemi berlangsung dapat dilakukan dengan menggunakan cara-cara mengelola stres yang pernah dilakukan sebelumnya.

Selain itu, langkah lain yang dapat ditempuh adalah mempertahankan gaya hidup sehat. 

Hal itu bisa dilakukan dengan makan makanan bergizi dan seimbang, istirahat cukup, aktivitas fisik serta olahraga. (*)

 

 

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Cerita Pilu di Balik Aksi Dokter Perempuan Surabaya Lucuti Pakaian & Tanpa Busana di Pinggir Jalan, https://makassar.tribunnews.com/2020/06/17/cerita-pilu-di-balik-aksi-dokter-perempuan-surabaya-lucuti-pakaian-tanpa-busana-di-pinggir-jalan?page=all

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews