DIKSI.CO, SAMARINDA - Pengelolaan parkir jadi soal yang ikut muncul dan dikeluhkan masyarakat di Samarinda.
Kenyamanan hingga persoalan masuk atau tidaknya dana parkir ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang jadi hal tak tuntas.
Belakangan, malah kondisinya makin memprihatinkan. Yakni masalah parkir kendaraan di Jalan PMI dan sekitaran RSUD Wahab Sjahranie.
Setiap hari, kanan kiri bahu jalan dipenuhi parkir mobil. Akibatnya lalu lintas di sekitaran RSUD AW Sjahranie pun sering tergangu.
"Sudah lama masalah ini. Cuman ya terkesan tak ditangani serius. Aparat Kepolisian maupun Dishub ke mana. Mohon turun, tertibkan. Warga kami mengeluhkan kondisi ini," ujar Ketua RT 47 Sidodadi, Adi.
"Ya meski sebagian masuk wilayah RT lain, cuman kan itu akses lalu lalang warga kami juga. Setahu saya sudah sering dikeluhkan," kata Adi lagi.
Diakui Adi, kemacetan di lingkungannya sudah tak mengenal waktu. Baik pagi, siang, sore hingga malam sering terlihat kemacetan.
Penyebabnya karena jalanan bertambah sempit, akibat kanan kiri digunakan untuk parkiran. "Ada juru parkir (jukir), hanya saya kok seperti itu. Bagaimana tidak macet, kanan kiri dijadikan tempat parkir. Harusnya pak polisi bisa turun menertibkan," ujar warga lain bernama Rahmat.
Selain parkir semrawut, aktivitas pedagang juga kerap dikeluhkan.
"Ya kami kasihan. Hanya saja bagaimana kalau bikin macet jalan. Pemerintah juga harus memikirkan nasib mereka," tandas warga lain.
Untuk hal itu, tak cuma menggandeng juru parkir (jukir), untuk mengatasi parkir liar dan kesemrawutan lalu lintas (lalin) di Jalan PMI maupun sekitaran RSUD AW Sjahranie, Dishub Samarinda berencana untuk memasang rambu lalu lintas.