"Dia enggak mau ketemu. Selalu menghindar," tegasnya.
Upaya P meminta penjelasan pun sampai menghantarkannya ke perusahaan pertambangan tempat kekasihnya bekerja. Namun saat berkunjung, P selalu tak bisa berjumpa dengan sang kekasih.
"Saya ke kantornya dia bilang enggak di sana. Terus saya kerumahnya dan dia bilang engga juga di rumah," tambahnya.
Amarah P pun kian memuncak, terlebih saat berada di depan kediaman sang kekasih pelaku melihat sandal yang kerap dipakai pacarnya.
P pun menghubungi melalui telepon selulernya namun tak ada balasan. Hingga ia berteriak dan mengancam akan membakar rumah kontrakan yang dihuni kekasihnya seorang diri.
"Iya saya ada bawa bensin di dalam botol. Tapi dikit aja. Karena dia enggak mau keluar jadi saya bakar sandalnya. Karena apinya ngerembet terus saya lepaskan botol (bensin) itu, dan saya langsung pergi," akunya.
P pun mengaku menyesal dan tak mengetahui jika api yang disulutnya saat itu terus membesar dan membakar daun pintu serta dinding rumah kontrakan sang kekasih.